Minggu, 07 Februari 2016

Puisi Dampak Globalisasi



Dampak Globalisasi Bagi Para Remaja

Era Globalisasi yang terjadi sekarang ini
Membawa dampak bagi anak negeri
Kau juga telah membutakan anak negeri
Yang salah mengunakan berita dan informasi

Kau membutakan mata para generasi
Sosial media salah satunya
Karena banyak disukai para remaja
Tidak tahu positif negatif yang ada
Kebanyakan negatif yang mereka kira

Wahai para pemuda pemudi.....?
Mau jadi apa negeri ini......?
Jika tidak berubah sekarang dan kapan lagi....?
Mau jadi apa negeri ini....?

Bila para generasi sudah mulai dibodahi
Dengan berbagai globalisasi masa kini
Wahai para penerus bangsa
Marilah kita mulai melawan nya dengan berbagai cara

Marilah kita melawan globalisasi
Dengan cara mempertebal iman diri
Dengan cara mengambil segi positf yang sedang terjadi

Semoga negeri ini selalu dirohmati
Oleh Tuhan yang maha tinggi
Aminnnn...........!!!! span>

Pantun Nasehat

Pantun Nasehat


Pantun nasehat
Jalan – jalan di atas bukit
Naik keatas pakek sandal jepit
Kalau memang jadi orang  yang berduit
Jika tidak diamalkan diakhirat terjepit

            Makan keduku rasanya manis
Semanis buah rambutan
Jalan hidup tak selalu pesimis
Kadang harus jadi rebutan

Jalan – jalan ditepi hutan
Berjalan di malam kegelapan
Kalau ingin mencari jalan yang kau inginkan
Harus belajar dari pengalaman

Dijalan raya banyak pohon cemara
Salah satunya ada pohon nangka
Kalau ingin menjadi anak yang berguna
Patuhi guru dan juga orang tua


Karya : Nardi Setiawan
Sidomulyo, Pule, Trenggalek
 

Sabtu, 06 Februari 2016

Dalam Gelap Malam Tiada Bintang



Dalam Gelap Malam Tiada Bintang

Dalam gelap  malam tiada bintang
Gemerlap jiwa mencari jati diri
Angin malam dingin danpenuh misteri
Sepoi – sepoi berhembus didahan – dahan pepohonan yang mulai bergoyang

Menandakan adanya kehidupan dibalik rindangnya daun
Serta kehidupan dibalik pohon yang sangat bermakna
Tidak semua manusia dapat memecahkan misteri yang ada
Hanya jiwa yang tenang yang tawakal serta ihtiyar

Yang dapat memecahkan kehidupan yang ada ini
Siapakan yang bisa hanya ilmu yang ada
Tidaklah debu yang lembut maupun angin yang berhembus
Tidak pula kesombongan serta kejahilan yang ada

Tapi manusia yang berhak atas segala – galanya
Yang menjadi pemimpin serta perusak alam dunia
Apakah kita bisa liat bumi  mulai rapuh
Lautan semakin gemuruh, angin berteduh

Itu menandakan manusia tidak bisa menjadi seorang penjaga
Menjadi pemimpin dunia alam fana
Insan yang selalu tidak menerima dengan apa yang pernah di dapatkan
Dari apa yang diharapkan yang tidak pernah ada habisnya

Tetapi hanya yang perkasa menjadi penguasa
Yang merasa hidup yang tidak mati sampai hari kiamat yang adanya

Tapi pada akhirnya kenyataannya yang hidup pasti akan mati 
dan yang mati tak akan bisa hidup lagi
Itulah hukum alam yang pasti dan tak akan bisa kita rubah bagaimana pun caranya



Karya : Nardi Setiawan
Sidomulyo, Pule, Trenggalek

Pantun Nasehat



Pantun nasehat
Jalan – jalan di atas bukit
Naik keatas pakek sandal jepit
Kalau memang jadi orang  yang berduit
Jika tidak diamalkan diakhirat terjepit

            Makan keduku rasanya manis
Semanis buah rambutan
Jalan hidup tak selalu pesimis
Kadang harus jadi rebutan

Jalan – jalan ditepi hutan
Berjalan di malam kegelapan
Kalau ingin mencari jalan yang kau inginkan
Harus belajar dari pengalaman

Dijalan raya banyak pohon cemara
Salah satunya ada pohon nangka
Kalau ingin menjadi anak yang berguna
Patuhi guru dan juga orang tua


Karya : Nardi Setiawan
Sidomulyo, Pule, Trenggalek

Guruku Pelita Hidupku



Guruku pelita hidupku

Guru ....
Engkaulah pelita dalam hidupku
Yang slalu memberi ilmu tak pandang bulu
Engkau selalu aku ingat dalam kalbu
Bagaikan mentari yang selalu bersinar dipagi hari
Sinarmu selalu beri inspirari

Bagi kami yang selalu haus akan ilmu yang selalu abadi
Hanya kami tak mengerti tentang jalan yang kami lalui
Biarkanlah kami memitik sedikit ilmu darimu
Yang selalu kamu ingin memetikmu

Seperti bunga yang tak akan habis harumu
Bagai penerang dalam kegelapan
Yang selalu bersinar digelapnya malam

Guru......
Sungguh besar jasa – jasamu
Seandainya lautan balasanmu
Tak akan bisa membalas jasa – jasamu 

Engkau akan kami kenang sampai akhir hayatku
Engkau selalu bersinar mentari yang tak akan berlalu
Guruku pelita hidupku
Engkau beri ilmu tak mengenal waktu

Walau kadang kami selalu membantahmu
Tapi kami tahu bahwa engkau ingin menjadi kami anak yang berguna
Selalu melihat kedepan masa depan yang tak pernah hampa
Semoga kami bisa menjadi keinginannya
Bisa berguna bagi nusa dan bangsa